Select Menu

Random Posts

Arquivo do blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Lorem 1

Technology

Circle Gallery

Shooting

Racing

News

Lorem 4

SEJARAH MASJID JAMI' ALABROR TANAH KUSIR

Masjid merupakan tempat ibadah kaum Muslimin dan merupakan salah satu institusi keagamaan yang menjadi pusat keagamaan dan mercusuar bagi syiar agama Islam serta memiliki fungsi strategis bagi pembinaan kehidupan Umat dilingkungan sekitarnya. 
Berdasarkan fungsi yang amat penting tersebut di atas dapatlah dikatakan baik dan buruknya nilai-nilai keagamaan suatu daerah dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang ada di masjidnya. Mengetahui sejarah amatlah penting bagi kehidupan manusia yang tidak lain untuk mendapatkan hikmah ataupun nilai-nilai yang berharga dari perjalanan sejarah tersebut.
Masjid Jami' Al-Abror berlokasi di wilayah kampung Perigi Tanah Kusir Kebayoran Lama Selatan Jakarta Selatan, sebelum didirikannya Masjid ini masyarakat melaksanakan Sholat Jum'at di wilayah sekitarnya, di antaranya ada yang sholat di Pondok Betung, Pondok Pinang dan ada pula yang ke wilayah Pasar Kebayoran Lama.
Mengingat jarak yang cukup jauh dan belum adanya Masjid di wilayah tersebut maka pada hari Selasa tanggal 01 Desember 1959 M / 01 Jumadil tsani 1379 H terbentuklah Panitia pembangunan Masjid yang terdiri dari 11 (sebelas)orang,dengan semangat yang menyala-nyala serta pengorbanan yang tidak sedikit masyarakat membangun masjid dengan bergotong royong, menebang kayu pohon, membelah kayu, mengangkut batu, menggali pasir dari kali (sungai) dengan keringat perjuangan ikhlas Lillahi Ta'ala.
Pada Hari Jum'at tanggal 25 November 1960 / 06 Jumadil Tsani 1380 H adalah hari pertama diadakannya Sholat Jum'at di masjid ini dan hari pertama pemberian nama masjid ini yaitu " MASJID AL-ISTIZDAD " ,الاستزداد yang berarti BERTAMBAH , dasar atas pemberian nama ini adalah karena hari demi hari semakin bertambahnya jama'ah yang hadir di masjid ini.
Pada Tanggal ...... Januari 1977 / Shafar 1397 diadakan pergantian nama masjid dari nama AL-ISTIZDAD الاستزداد menjadi AL-ABROR (الآبرار) yang berarti orang-orang yang berbakti kepada Alloh SWT, Alasan penggantian nama tersebut adalah karena sulitnya menyebut kata الاستزداد bagi lidah orang awam yang mengakibatkan kesalahan maknanya, adapun nama الآبرار adalah nama Majlis Ta'lim yang ada di masjid waktu itu.
Pada Senin tanggal 12 juli 1976 / 15 rajab 1396 adalah hari penyerahan Surat Tanah Wakaf Masjid dari Pewakaf tanah H.Saaba bin H.Sulaiman dengan 5 (lima) orang saksi yaitu H.Asikin bin H.Saaba, H.Ishaq bin H.Idris, H.Mugeni bin Umar, H. Mahali bin Amsar, Bpk Abdul Rosid bin Liang (Kepala Kampung) dan ditandatangani oleh Lurah Kebayoran Lama Selatan yaitu H. Muhammad Isa. Pada senin 28 November 1977 / 17 Dzulhijjah 1397 H adalah hari pertama dipasangnya aliran listrik serta pemasangan speaker. 
Perkembangan, kemakmuran hendaklah diteruskan oleh generasi berikutnya demi tegaknya Agama Alloh SWT di kampung kita, dengan mencontoh pendahulu yang gigih berjuang tampa mengenal letih dan lelah dengan mendirikan dan membangun masjid yang didasari taqwa bukan yang lain.

Demikian sekelumit sejarah perkembangan Masjid Jami' Al-Abror, mudah-mudahan Alloh SWT memberikan pahala yang selalu mengalir bagi orang yang berjuang di jalan-Nya dengan ikhlas, bijaksana dan dapat menjadi contoh yang baik bagi orang lain.. Aamiin Ya Robba 'Alamin.


 Panitia pembangunan (01 des 1959) :
1.      Bapak M. Soleh (Ketua)
2.      Bapak H. Merah
3.      Bapak Salim
4.      Bapak Mahali Amsar
5.      Bapak Asikin
6.      Bapak Abdullah Abas
7.      Bapak Aman
8.      Bapak H. Naselan
9.      Bapak Amas Buang
10.  Bapak Asmat
11.  Bapak Moh Ali Sunan
Pengurus Masjid (1965 s/d 1970)
1.      Bapak M. Sholeh (Ketua Masjid)
2.      Bapak Mahali Amsar (Ketua Pembangunan 1)
3.      Bapak M. Slamet (Ketua Pembanguan 2)
4.      Bapak Abdul Gofur (Ketua Pembanguan 3)
5.      Bapak Abas Arief (Sekretaris 1)
6.      Bapak A. Husin H. Naselan (Sekretaris 2)
7.      Bapak M. Saidih ( Sekretaris 3)
Pengurus Masjid (1970 s/d 1973)
1.      Bapak M. Ishak H Idris (Ketua Masjid)
2.      Bapak Bapak Dja’alih (Wakil Ketua)
3.      Bapak Abas Arief (Sekretaris)
Pengurus Masjid (1973 s/d 1975)
1.      Bapak H. M Ishak (Ketua Masjid)
2.      Bapak Bapak Dja’alih (Wakil Ketua).
3.      Bapak Abas Arief (Sekretaris 1)
4.      Bapak Amlih Arief (Sekretaris 2)
5.      Bapak Abdul Hamid (Ketua Pembangunan)
Pengurus Masjid (1975 s/d 1978)
1.      Bapak H. Abdulloh (Ketua Masjid)
2.      Bapak Dja’alih (Wakil Ketua)
3.      Bapak Agus Hasan (Ketua Umum)
4.      Bapak Amlih Arief (Sekretaris)
5.      Bapak H. Asikin (Bendahara 1)
6.      Bapak Nyoman (Bendahara 2)
7.      Bapak H. Saidih (Ketua Dakwah)
Pengurus Masjid (1978 s/d 1985)
1.      Bapak Abdul Gani Abas (Ketua Umum)
2.      Bapak H. Abas Arief (Ketua Masjid)
3.      Bapak Dja’alih (Wakil Ketua)
4.      Bapak Amlih Arief (Sekretaris)
Panitia pembanguan (1985 s/d 1989)
1.      Bapak H. Hasan Tabrani (Ketua Pembanguan 1)
2.      Bapak H. Ridhuan (ketua Pembangunan 2)
3.      Bapak Bambang Hugeng (Sekretaris 1)
4.      Bapak Amlih Arief (Sekretaris 2)
5.      Bapak Agus Hasan (Bendahara 1)
6.      Bapak H. M Ishak (Bendahara 2)
Panitia Pembanguan / Pengurus Masjid (1989 s/d 2001)
1.      Bapak H. Ki Bagus Hamzah (Ketua Masjid)
2.      Bapak H. Drs Bambang Sugeng (Wakil Ketua)
3.      Bapak Amelih Arief (Sekretaris1)
4.      Bapak Agus Hasan (Sekretaris 2)
5.      Bapak Mayandi Nasution (Bendahara 1)
6.      Bapak H. Marup H. Ikin ( Bendahara 2)
Pengurus Masjid (2001 s/d 2004)
1.      Bapak H. Ali Mukri (Ketua Masjid)
2.      Bapak Asep Mahmud (Sekretaris)
3.      Bapak H. Tabroni (Bendahara)
Pengurus Masjid (2004 s/d 2006)
1.      Bapak H. Bunbun Djajanggadiredja (Ketua Masjid)
2.      Bapak Asep Mahmud (Sekretaris)
3.      Bapak M. Najih (Bendahara)
Pengurus Masjid (2006 s/d 2008)
1.      Bapak Mufid Al Batawy (Ketua Masjid)
2.      Bapak Ali Mursalin (Sekretaris)
3.      Bapak M. Najih (Bendahara)
Pengurus Masjid (2008 s/d 2011)
1.      Bapak H. Sugandi (Ketua Masjid)
2.      Bapak Hendro Prastrianto (Sekretaris)
3.      Bapak Hermanto (Bendahara)
Pengurus Masjid (2011 s/d 2016)
1.      Bapak Ust. Abas (Ketua Masjid)
2.      Bapak Ali Mursalin (Sekretaris 1)
3.      Bapak Mahyudin (Sekretaris 2)
4.      Bapak H. Soedharno (Bendahara 1)
5.      Bapak H. Abdur Rahman Saali (Bendahara 2)
Pengurus Masjid (2016 s/d 2019)
A.    Periode Februari - Mei 2016
1.      Bapak Ust. Mufid Al Batawy (Ketua Masjid)
2.      Bapak A. Syakur (Sekretaris)
3.      Bapak Agus Salim (Bendahara Umum)
4.      Bapak H. Abdur Rahman Saali ( Bendahara Harian)
B.     Setelah Reshuffle
1.      Bapak Ust. Mufid Al Batawy (Ketua Masjid)
2.      Bapak Asep Mahmud (Sekretaris)
3.      Bapak Abdul Syakur (Bendahara)

Syabaabul Akhyar

Syababul Akhyar
Nama Team Nasyd Sholawat Hadroh Majelis Ta'lim Al Abror yang telah di berikan nama Syabaabul Akhyar oleh guru Kami yaitu Al Habib Jadid bin Abdurrahman Assyegaf, mudah-mudahan Allah SWT selalu memanjangkan umur Beliau,mengabulkan segala hajat Beliau, memberkahi umur Beliau dalam Ta'at ibadah serta meridhoi segala usahanya dalam menegakkan kalimah Allah SWT ,yang berdomisili di jalan Nimun Raya Kampung Prigi Tanah Kusir Kebayoran Lama Selatan Jakarta Selatan. Terdiri dari anak-anak muda yang mempunyai kemauan yang sangat tinggi dalam menegakkan Syiar Islam melalui lantunan Sholawat yang sangat merdu serta di iringi dengan tepukan Rebana Hadroh yang mendayu-dayu mengajak para jama'ah ikut terlena dalam keasyikan menikmati sampai pada kepuncak kenikmatan dalam memuja dan memuji Allah SWT serta orang yang begitu sangat santun dalam tutur kata, yaitu Sayyidina Wa Habibina Wa Syafi'ina Wa Maulana Muhammad SAW. Dan Insya Allah dari kemauan dan Istiqomah dalam Syiar Islam dengan kecintaan kepada Junjungan Nabi Besar Muhammad Rasulullah SAW. Keberkahan selalu menyertai para Team Nasyd Sholawat....amin Ya Robbal 'Alamin.
Team
TUJUAN 
Dengan Program “Tabungan Hewan Qurban Unima” ini, diharapkan akan dapat lebih memotifasi bagi saudara-saudara kita yang sudah mampu untuk berqurban maupun yang belum mampu dengan sistem menabung dapat mewujudkan niat ibadahnya
Mengapa  Berqurban Di “Tabungan Hewan  Qurban Unima”?
1. Hewan Qurban Memenuhi Syarat Syar’i
2. Bebas Biaya pengiriman
3. Layanan Profesional & Transparan
4. Pengurban menerima foto hewan qurban,
    sebelum dikirim ke tempat pemotongan.

Syarat dan Ketentuan
1.      Peserta Tabungan Hewan  Qurban Unimaadalah donatur yang bermaksud untuk berqurban di tahun 1440 H / 2019, dan mengisi form pendaftaran yang berfungsi sekaligus sebagai akad kepesertaan.
2.      Besaran tabungan dari mulai Rp 200.000,- sampai Rp 300.000,- per bulan. Untuk pelaksanaan di waktu ibadah qurban harga disesuaikan dengan type Tabungan Hewan  Qurban Unimayang tersedia. Adapun setoran awal tabungan sesuai kesepakatan dan formulir kesediaan partisipasi.
3.      Lama Tabungan Tabungan Hewan  Qurban Unimamaksimal 11 bulan.
4.      Cicilan tabungan dapat dilakukan melalui transfer via Bank, datang langsung ke kantor atau layanan jemput Tabungan ( konsultan ) Tabungan Hewan  Qurban Unima.
5.      Masa akhir tabungan/ waktu pelaksanaan ibadah kurban di tahun mendatang diperkirakan jatuh di Tahun 2020M / Dzulhijjah 1440H.
6.      Jika sampai masa akhir tabungan/ waktu pelaksanaan ibadah kurban jumlah Tabungan Hewan  Qurban Unimabelum mencapai ketentuan minimal, maka peserta dapat melunasi/mengonfirmasi selisih kekurangan dari harga yang sudah ditentukan.
7.      Peserta tabungan yang mengkonfirmasi/terkonfirmasi yang belum dapat melunasi karena satu dan lain hal, maka diperbolehkan untuk memperpanjang masa kepesertaan di tahun berikutnya.
8.      Tabungan Hewan  Qurban Unimatidak dapat di uangkan.
9.      Pemotongan dan tempat pemotongan hewan qurban ditentukan oleh Panitia penerimaan dan penyaluran hewan qurban Masjid Jami’ Al-Abror.
10.  Mengikat 
untuk mendaftar Tabungan Hewan Qurban Unima silahkan isi formulir dan Klik Link Formulir ini : http://bit.ly/formulirthqunima
- -